Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya? - Halo Sobat CerdasKTG, Pada Artikel yang sobat baca kali ini dengan judul Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?, saya telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk sobat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi artikel atau postingan Artikel Ekonomi, Artikel Investasi, Artikel Reksa Dana, Artikel Reksadana, Artikel Trading, yang saya tulis ini dapat sobat pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?
link : Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?
Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?
Pernyataan:Anda pengunjung setia situs ini tentu sudah sering membaca artikel kami tentang cara berinvestasi di reksadana. Bagi Anda yang tinggal di kota besar tentu tidak masalah untuk merealisaksikan keinginan Anda untuk berinvestasi di reksadana. Tinggal datang ke bank atau perusahaan sekuritas, mengisi form registrasi, form profil nasabah, lalu setor uang dan cringgg… Anda bisa langsung melihat uang Anda diinvestasikan.
Bagaimana dengan Anda yang berada di kota kecil yang tidak cabang sekuritas ataupun bank yang melayani penjualan reksadana? Lupa ya sekarang zamannya internet?
Sejak internet memasyarakat dan bisa diakses via smartphone, rasanya akses ke sekuritas dan bank yang menjual reksadana menjadi sangat mudah.
Kini reksadana online bukanlah hal aneh lagi. Setiap Anda yang punya akses ke internet dan memiliki rekening bank sudah bisa dilayani tanpa harus ke kantor cabang sekuritas atau bank.
Sekuritas besar yang ada di Indonesia saat ini umumnya sudah memperkenalkan aplikasi yang memungkinkan Anda bertransaksi dari jarak jauh. Demikian juga bank, tak mau ketinggalan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah nasabah mengakses portfolionya.
Bedanya adalah sekuritas umumnya hanya menjual produk milik mereka sendiri dan dikelola oleh fund manager mereka. Sedangkan bank bisa menjual produk dari berbagai sekuritas yang bekerja sama dengan bank. Bank berfungsi sebagai perantara. Minusnya, fee jual beli reksadana di bank sedikit lebih mahal daripada jika Anda membeli langsung di sekuritas. Namun dari pengalaman kami, secara administrasi bank lebih rapi dan teratur dalam memberikan laporan perkembangan investasi kita.
Contoh sekuritas yang menyediakan layanan reksadana online adalah PT. Danareksa yang merupakan salah satu sekuritas milik pemerintah (BUMN).
Wait… Anda bisa
Sebelum lanjut ke contoh sekuritas lain yang menyediakan layanan transaksi reksadana online, perlu kami jelaskan bahwa Investorindo.com tidak bekerja sama dan otomatis tidak mendapat bayaran dari sekuritas ataupun bank yang kami sebutkan di sini. Kami hanya memberikan informasi dan segala resiko yang timbul dari keputusan Anda berinvestasi adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya.
OK, lanjut…
Sekuritas lainnya adalah PT. Trimegah Asset Management. Produk-produk reksadana dari Trimegah ini pernah merajai pasar reksadana di Indonesia yang performance-nya cukup bagus dan memiliki banyak keunggulan. Dulu produk reksadana dari Trimegah malah bisa dibeli via ATM.
Yang cukup menghebohkan saat ini adalah IPOTFund milik PT. Indopremier. Berbeda dengan sekuritas lainnya yang hanya menjual produk mereka sendiri, di IPOTFund Anda bisa juga membeli produk dari fund manager lain. Bahkan ada beberapa produk reksadana tanpa biaya jual beli sama sekali alias zero fee.
Nah, kalau untuk bank memang harus diakui bank asing lebih siap memasarkan produk reksadana secara online. Yang paling giat menawarakan jual beli reksadana secara online adalah Bank Commomwealth. Anda tidak saja bertransaksi dengan PC atau laptop, namun juga bisa melalui table dan smartphone. Produk reksadana yang ditawarakan pun beragam dan umumnya dari fund manager yang kredibilitasnya sudah teruji, seperti Schroder. Lebihnya lagi, jika Anda bertransaksi secara online, maka fee transaksi akan didiskon 50%.
Namun ada sedikit kekurangan. Untuk proses registrasi dan transaksi reksadana pertama sekali, Anda harus datang mengunjungi kantor cabang Bank Commonwealth terdekat. Ini dikarenakan adanya aturan yang mengharuskan staff bank bertatap muka langsung dengan nasabah.
Bagaimana? Masih bingung bagaimana memulai transkasi reksadana? Mari kita berdiskusi.
Dikutip dari tulisan blog pemilik akun twitter @investorindo dari
Tanggapan:
Dalam wawancara via What Apps, seorang wartawan bertanya begini kepada saya. "Pak, sekarang kan sudah zaman Online. Banyak penjual reksa dana online yg tersedia. Apakah Panin AM juga akan bergabung dalam fasilitas online tsb?"
Well pertanyaannya tidak tepat seperti di atas. Tp kurang lebih seperti itulah. Sebetulnya pertanyaan ini bukan hanya dari wartawan, bahkan nasabah ataupun calon nasabah bahkan perusahaan yg menawarkan platform online juga sering bertanya demikian.
Apakah reksa dana Panin AM akan tersedia di fasilitas supermarket reksa dana online seperti Indopremier (IPOT), Philip Capital (Poems) atau banyak perusahaan lain yg saya tahu tidak lama lagi akan menyelenggarakan platform serupa?
Well.... Saya sendiri tidak punya jawaban pasti. Lagipula keputusannya bukan terletak di saya he he
Yg jelas kemungkinan selalu terbuka. Apabila ada platform yg memiliki keunggulan kompetitif yg tidak dimiliki oleh Panin AM, bisa saja.
Namun menurut saya pribadi, yg namanya platform online tersebut memiliki kekurangan yg bisa mengganggu perkembangan industri meskipun dari sudut pandang investor justru hal tersebut dilihat sebagai keunggulan.
Memang benar, transaksi di platform online mudah. Beli dan jual tinggal klik. Tp bukankah hal tersebut memicu investor utk berpindah-pindah reksa dana dan mentradingkannya seperti halnya saham?
Memang benar, di platform online tersedia banyak pilihan reksa dana, tapi bukankah hal tersebut malah semakin membingungkan. Sebab pertanyaannya selalu begini, beli yg mana? Kapan dipindah?
Tp kedua hal tersebut menurut saya bukanlah kekurangan. Dengan mengambil contoh di Panin AM saja, sudah tersedia fasilitas di website www.panin-am.co.id dimana nasabah dapat melakukan top up secara online, fasilitas virtual account yg memudahkan transaksi pembelian. Memang benar, transaksi penjualan belum tersedia secara online, namun hal ini krn hal ini dalam proses pengembangan dan jika terlalu gampang menjual dikhawatirkan nasabah jadi gampang profit taking atau cutloss. Padahal supaya reksa dana menunjukkan hasilnya sometimes butuh beberapa tahun. Tidak bisa short term.
Di Panin AM juga utk reksa dana saham terdiri sampai 4. Ada Panin Dana Maksima, Prima, Ultima dan Syariah Saham. Kadang2 sampai marketing juga tidak bisa menjelaskan apa beda antara keempat reksa dana saham tersebut dan secara sederhana memberikan saran beli saja yg harganya paling murah. Kalau jawaban yg benar, memang strategi yg digunakan 4 reksa dana ini agak berbeda sehingga investor bisa memilih yg paling sesuai dgn karakternya. Utk perbedaan keempat reksa dana tsb anda bisa
Jadi kalau banyak reksa dana saham dgn manajer investasi dan strategi yg berbeda disebut supermarket, maka 4 reksa dana saham bisa saya sebut sebagai "Minimarket Reksa Dana"
Artinya kemudahan jual beli dan banyaknya produk yg tersedia bukan merupakan kekurangan.
Trus, apa dong kekurangan dari Platform Online yg katanya bagus utk investor tp tidak bagus untuk industri reksa dana? Jawabannya FEE atau BIAYA INVESTASI.
Krn dipasarkan secara online, effort untuk memasarkan tidak terlalu besar (paling tidak ini menurut pandangan orang awam), oleh krn itu biaya transaksi dibuat serba gratis. Hal ini tentu membuat para investor dan calon investor senang. Alasan kenapa mereka bertanya2 kapan reksa dana Panin AM dijual online saya duga krn mereka mengharapkan fee lebih murah atau bahkan gratis di platform tsb.
Pendapat para investor ini tidak salah, demikian juga perusahaan yg menyelenggarakan platform tersebut. Namun sebagai salah satu orang yg mempromosikan reksa dana baik di dunia maya via blog dan twitter serta baru baru ini via facebook serta di dunia nyata melalui serangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi yg tidak ada abisnya (hampir setiap minggu ada 2-3 event) ini, yg namanya meyakinkan orang utk berinvestasi reksa dana itu tidak mudah dan sudah pasti tidak murah..
Perlu tenaga marketing yg banyak, karena abis presentasi yg mengesankan seperti apapun, nasabah harus di follow up. Kamu tidak bisa mengandalkan robot atau mesin utk follow up orang satu persatu dan sudah pasti jarang orang akan datang sendiri.
Kalau nasabah dan transaksi sudah mulai banyak, kamu butuh jumlah customer service yg banyak dan sistem back office yg solid. Kamu mau, kalau telp ga diangkat dan transaksi tidak diproses??
Kalau jumlah marketing, cs dan back office sudah banyak kamu perlu ruang office yg besar. Sewa office ga bisa pakai daun bukan?? Belum lagi biaya kenaikan gaji dan overhead setiap tahunnya..
Kalau pernah ikut acara yg diselenggarakan Panin AM pasti menyadari bahwa materi cetak full colour, dapat snack dan makan serta ada souvenir dan hadiah menariknya. Semua itu diberikan tidak mengenal apakah kamu nasabah atau bukan.
Pertanyaannya saya kalau semua biaya beli digratiskan bagaimana mungkin semua hal yg saya sebutkan di atas bisa dilakukan? Kalaupun perusahaan penyedia platform dan manajer investasi mau nombok itu mungkin saja tp bisa sampai kapan??
Bottom line, industri reksa dana ini masih baru sehingga butuh biaya utk bisa maju. Toh pada dasarnya investor tidak keberatan membayar biaya sepanjang nilainya wajar dan servicenya bagus. Terlepas dari plus minusnya, harus diakui bahwa industri asuransi yg jauh lebih maju dari reksa dana ini bisa terjadi krn fee yg mereka hasilkan besar sehingga inovasi mereka juga lebih canggih.
Membuat platform yg bebas biaya, dalam pandangan saya akan lebih banyak memindahkan investor dari bank dan agen penjual yg kena biaya ke platform online yg gratis saja.
Membuat orang yg tidak tahu atau tidak mengerti reksa dana menjadi investor? Hmm.... Dari pengalaman saya, ini sulit..
Pernah suatu kali ada penyedia platform yg beranggapan bahwa mereka mau mulai dari kecil dahulu. Rp 250.000 atau Rp 500.000 gpp, yg penting orang paham dulu nanti bisnis akan besar dengan sendirinya.
Dalam dunia bisnis yg tidak mengenal belas kasihan dan berorientasi profit, konsep di atas hanya bagus di atas kertas. Bagaimanapun karyawan mulai dari OB hingga CEO harus digaji, utk bisa BEP setidaknya anda butuh dana kelolaan > 100 milliar. Berapa tahun baru bisa mencapai angka tsb kalau jualannya kecil2 spt itu? Dalam pandangan saya sbg seorang business development menurut saya itu bukan bisnis yg baik. Bisnis yg baik butuh profit agar bisa terus berkembang dan karyawan bertambah makmur.
Beberapa cabang yg berhasil mencapai nilai penjualan tsb sepengetahuan saya sudah berjibaku dalam upaya pemasarannya yg tidak mengenal lelah. Kalau online berarti hanya duduk di meja tunggu nasabah datang. Bahkan dengan reksa dana Panin AM yg sudah memiliki track record baikpun kamu tidak akan berhasil jika hanya duduk menunggu orang datang saja. Bisnis reksa dana adalah bisnis berbasis kepercayaan, dan kamu butuh orang atau interaksi oleh manusia utk membangun kepercayaan tsb.
Demikian sharing saya, semoga bermanfaat. Feel free jika kamu tidak sependapat. Terima kasih
Dikutip dari tulisan di akun Facebook Bapak Rudiyanto.
Jadi setujukah dengan Reksa Dana Online? Kembali ke masing-masing individu
Sekian Artikel Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya?
Sampailah kita pada akhir artikel Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
sobat sekarang membaca artikel Reksa Dana Online, Apa Untung dan Ruginya? dengan alamat link https://cerdaskotamobagu.blogspot.com/2014/09/reksa-dana-online-apa-untung-dan-ruginya.html
EmoticonEmoticon