Monday, 19 February 2018

Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang

Tags

Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang - Halo Sobat CerdasKTG, Pada Artikel yang sobat baca kali ini dengan judul Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang, saya telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk sobat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi artikel atau postingan Artikel Keluarga, yang saya tulis ini dapat sobat pahami. baiklah, selamat membaca.


Judul : Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang
link : Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang

Baca juga


Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang




Kubuka album biru…
Penuh debu dan usang…
Kupandangi semua gambar diri…
Kecil bersih belum ternoda…

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang…
Tentang riwayatmu….

***


Setiap kali mendengar penggalan syair lagu Bunda yang dipopulerkan Melly Goeslow ini, saya selalu ingat akan dua hal. Pertama ya pasti ingat dengan ibu, perempuan bak malaikat yang telah membesarkan saya dengan kasih tak terhingga. Yang mengajarkan banyak nilai baik dalam hidup.

Kedua saya jadi ingat dengan album foto putih yang dulu biasa saya bawa ke mana-mana. Album foto itu berisi beberapa potong gambar yang mewakili frase kehidupan. Foto waktu masih batita, foto waktu TK, sekolah dasar, sampai SMP.

Di dalam album itu juga ada foto anggota keluarga yang lain. Ada foto kedua orang tua juga tentu saja, Abak dan Amak. Foto kedua kakak, dan adik. Ada foto kami berempat adik beradik di dalamnya. Juga ada beberapa foto saya bersama sahabat.

Sewaktu pertama kali meninggalkan rumah karena kuliah di kota berbeda, album putih ini menjadi pelepas rindu pada keluarga. Bila teringat akan Amak dan Abak, pastilah saya akan membuka album foto kenangan. Begitu juga ketika sedang santai dan rindu melanda.

Album foto, seperti halnya tujuan awal pembuatannya, menjadi tempat saya mencurahkan rindu. Menjadi pengingat akan keberadaan keluarga. Menjadi semacam obat mujarab pengisi hati yang sendu.

Saat kuliah, beberapa kali saya harus  berganti tempat tinggal. Dan album putih berisi kenangan masa kecil itu selalu saya bawa. Begitu juga ketika merantau ke Jakarta untuk kerja. Album foto menjadi bagian penting bagi saya.

Apalagi, dulu, semua kenangan kanak-kanak hanya terabadi lewat foto karena zaman belum serba digital seperti sekarang. Makanya tidak heran bila di rumah orang tua terdapat beberapa album foto. Ada album masa kecil, album wisuda, album pernikahan kakak-kakak.


Album foto sebagai pengikat kenangan. Foto: Idphotobook


 Kenangan yang Hilang

Zaman berubah. Setelah pindah dan menetap di Jakarta delapan tahun lalu, saya mulai mengenal kehidupan serba digital. Terutama sejak lima tahun terakhir. Apa-apa semua diabadikan secara digital. Termasuk juga foto.

Sejak lima tahun ini pula saya nyaris tak lagi mencetak foto dan mengabadikan dalam album. Barangkali saya terlalu senang karena semua bisa tersimpan secara digital. Kenangan yang diambil melalui kamera saya anggap akan aman berada di laptop dan komputer. 

Dulu, saya beranggapan, tak ada hal urgen yang membuat foto harus dicetak. Toh dengan menyimpan di laptop saya tetap bisa membuka dan melihat kapan saja. 

Namun ternyata, saya keliru...,

Sebuah kejadian yang tak mengenakkkan membuka mata dan hati saya bahwa saya keliru. Keliru besar. Saya harus kehilangan kenangan berharga dalam hidup hanya karena abai dan malas mencetak foto dan menyimpannya dalam album kenangan seperti yang dulu sering dilakukan orang tua.

Awal November 2012, Tuhan memberi jalan pada saya dan seorang teman lelaki untuk mengikat hubungan menjadi suami istri.  Semua momen penting saat hari pernikahan diabadikan oleh adik ipar. Saya dan suami memang tidak menyewa fotographer profesional karena adik ipar memiliki kemampuan di bidang fotographi. Jadilah pesta selama dua hari itu terabadi dengan manis.

Setelah hari pernikahan, saya dan keluarga besar senang dengan hasil jepretan sang adik ipar. Namun waktu itu kami melihatnya secara digital, melalui layar laptop. Saya ingat, saat itu Ibu berpesan agar saya segera mencetak foto-foto itu dan menyimpannya dalam album kenangan.

“Jangan lupa dicetak ya. Album foto akan menjadi pengikat kenangan.  Tinggalkan satu album untuk di rumah,” ujar Ibu kala itu.

Dan ya. Selanjutnya karena berbagai alasan, saya tak kunjung mencetak foto pernikahan kami dan mengalbumkannya. Barangkali saat itu karena saya merasa tak ada unsur kemendesakan yang membuat saya harus segera mencetaknya. Toh, fotonya masih bisa dilihat dan dibuka lewat computer kan.




Satu-satunya foto kenangan saat pernikahan yang tersisa


Sampai akhirnya kejadian buruk menimpa. Kontrakan kami di daerah Menteng kemalingan di sore hari. Dua laptop tempat menyimpan foto-foto kenangan itu ikut raib bersama beberapa perangkat elektronik lain. Hilang sudah. Hilang sudah semua foto kenangan ketika pernikahan saya dan suami.


Hal yang lebih menyedihkan bila dikenang, saat itu saya sama sekali belum mengupload foto pernikahan ke media sosial. Hanya ada satu yang kemudian saya temukan di akun media sosial suami dan bukan foto terbaik. Boleh dibilang benar-benar tak ada kenangan yang tersisa. Hanya ingatan.


Mungkin, bila kelak ketika anak-anak dewasa dan mereka ingin melihat pernikahan kami, saya tak bisa menjawab apa-apa. Karena peristiwa-peristiwa penting saat pernikahan itu kini benar-benar hanya ada di ingatan.

"Pengalaman buruk menyadarkan saya bahwa mengabadikan kenangan tak akan lengkap tanpa mencetaknya. Mengandalkan laptop dan komputer untuk menyimpan semua foto adalah kesalahan besar karena bisa terhapus atau hilang."

Belum terlambat,      

Yap. Saya keliru, saya salah karena terlalu menganggap mudah. Zaman digital seperti sekarang, godaan untuk tidak mencetak foto menjadi semakin besar. Ada media sosial yang siap menampung dan mengumpulkan semua kenangan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa menyimpan kenangan dalam sebuah album foto tak pernah kehilangan arti.

Menyimpan kenangan dalam album foto memiliki sejumlah nilai plus dibanding hanya menyimpan secara digital

1.  Lebih bernilai

Entah kenapa, saya merasa melihat foto kenangan melalui album foto yang sudah dicetak jauh lebih bernilai dibanding melihatnya secara digital. Apalagi sekarang ada banyak jenis album yang bisa dipilih sesuai selera

 2. Mudah dilihat

Menyimpan foto dalam album kenangan lebih mudah dilihat. Bisa menjadi teman minum kopi atau teh saat santai. Tak perlu menunggu ada sinyal atau listrik untuk membukanya

-        3.  Bisa diatur

Album foto lebih mudah diatur dan disusun sesuai kebutuhan. Misalnya bisa disusun berdasarkan kolase hidup. Mulai dari kecil sampai besar. Atau bisa juga dibuat berdasarkan urutan momen penting dalam hidup.

-       4. Lebih Eye Catching

Sekarang, semakin banyak pilihan album foto yang ada. Kualitas foto yang dicetak pun juga semakin bagus. Coba deh sesekali bandingkan hasil foto yang dicetak sendiri dengan yang dicetak melalui studio foto. Hasil cetakan di studio foto jauh lebih jernih dan kualitasnya pun tahan lama.

Sekarang, mencetak foto dan menyimpannya dalam album foto menjadi lebih mudah. Studio foto pun berlomba-lomba memberikan layanan dan kualitas terbaik untuk hasil jepretannya. Termasuk juga adalam urusan pengarsipan melalui album foto yang sudah dikemas demikian cantik.


Makin Gampang dengan IDPhotobook

foto: IDpohotobook

Mengabadikan kenangan melalui album foto terbukti memang jauh lebih menguntungkan dibanding hanya menyimpannya secara digital. Pengalaman kehilangan semua kenangan saat pernikahan rasanya cukup menjadi pukulan telak buat saya. See? Apakah masih mau menyimpan dan mengendapkan kenangan hanya di laptop dan computer?

Menyimpan melalui media sosial saja juga tidaklah aman. Bagaimana jika sewaktu-waktu penyedia layanan itu tutup. Siapa yang mau disalahkan bila akhirnya foto-foto kita yang sudah diunggah ikutan hilang. Tak ada kan? So masihkah mau mengendapkan kenangan tanpa mencetak dan menyimpannya dalam sebuah album?

Jelas jawabannya tidak. Apalagi sekarang sudah ada anak-anak. Mengabadikan kenangan, millestone pertumbuhan si kecil dari waktu ke waktu tentu akan lebih sempurna bila fotonya dicetak dan disimpan dalam sebuah album. Apalagi sekarang ada studio foto yang memberikan jaminan kualitas dan berbagai macam kemudahan, IdPhotobook.

Yup. IDPhotobook memberikan solusi untuk masyarakat milenial yang butuh kepraktisan. Butuh serba mudah. Mencetak foto tanpa perlu repot-repot datang ke lokasi studio foto karena semua layanan  bisa dipesan secara online.


diolah dari IdPhotobook.com


Berikut beberapa keuntungan cuci cetak foto di IdPhotobook yang menurut saya ga bakal bikin temans nyesel, :-) 

1.      Mudah

Mencuci dan mencetak foto di Idphotobook sangatlah mudah. Tak perlu repot karena bisa dilakukan secara online. Bisa langsung cetak dan mereka akan buatkan album seperti yang dibutuhkan. Kita hanya perlu melakukan tiga hal, chat dengan customer service untuk memilih produk dan layanan yang dibutuhkan, transfer pembayaran lalu upload deh foto yang akan dicetak.
Yess. Semudah itu saja kok. Semuanya cukup dilakukan dengan jari melalui telepon pintar atau computer. Cetak Foto Online mudah dengan Idphotobook 

2.       Kualitas ok!

Meski menyediakan layanan online, temans tak perlu khawatir dengan kualitas dan hasil yang diberikan IDPhotobook. Setidaknya di laman facebook pake mereka kita bisa menemukan beragam tertimoni positif dari pelanggan yang sudah merasakan layanan IDPhotobook.

Untuk urusan kualitas ini mereka ga main-main. Semua produk menggunakan hard cover. Halaman dalam menggunakan kertas Mate Paper High Quality. Kertas jenis ini tahan air sehingga awet. Kualitas gambar tetap bagus meskipun sudah dicetak beberapa tahun. Inilah yang membedakan cetak foto di IdPhotobook dibanding cetak sendiri di rumah.

Untuk jaminan kualitas ini, IDPhotobook bersedia memberikan garansi cetak ulang bila costumer tidak puas. Caranya dengan menyampaikan keluhan pada costumer service. Berani memberikan garansi menurut saya itu artinya mereka ga main-main dengan produk yang diberikan.


3.      Tersedia banyak pilihan

Bila bosan dengan album foto yang begitu-begitu saja, di IdPhotobook tersedia banyak pilihan. Bahkan pelanggan juga dibantu dalam mendesain album agar lebih menarik. Mereka akan mendesain dan menyusunkan untuk kita. Enak bukan. 

Untuk lebih memudahkan pelanggan, IdPhotobook sudah menyediakan tema album yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Ada tema travelling, wedding, keluarga dan beberapa pilihan lain. Jadi lebih mudah menyesuaikannya.


Bahkan sekarang ada model album baru yang ditawarkan. Bukan album biasa karena foto akan dicetak layaknya majalah. Yess.. Foto yang sudah dikirim akan dicetak pada kertas sehingga tampilannya nanti akan terlihat seperti majalah. Dengan desain ala majalah juga tentu saja. Jadi album foto yang kita buat akan lebih berkelas dan sedap dipandang.



berbagai pilihan album di IdPhotobook. Sumber: Idphotobook


4.       Layanan prima

Costumer service di IdPhotobook saya lihat cukup responsif. Hampir semua komentar pada akun facebook page dijawab sampai tuntas. Selama ini layanan costumer yang responsive ini  menjadi salah satu syarat bagi saya bila ingin membeli produk atau layanan jasa secara online.  

Ya kali, berurusan online tapi CSnya susah dihubungi mau diselesaikan ke mana kalau sewaktu-waktu ada masalah. Makanya penting banget mencari tahu apakah costumer servicenya responsive atau tidak.  

5.       Murah

Ini poin penting. Murah tapi ga murahan. Bila dilihat dari price list yang disediakan IDPhotobook memang terlihat harga yang murah. Untuk album Mini 32halaman, 15,7 x 11,8 cm dengan 38 foto harganya ada yang Rp 125 ribu. Kalau yang lebih besar seperti bentuk persegi dengan jumlah foto 61 harganya Rp 220 ribu.

Harga ini masih mungkin lebih murah lho temans. Terutama bila lagi musim promo seperti promo tanggal tua atau promo hari besar tertentu. Makanya, kalau sering memantau facebook page mereka bakal makin sering melihat promo. $_$

 Gratis Ongkos Kirim

Ini satu lagi poin unggulan dari IDPhotobook. Biasanya urusan pengiriman ini bisa memakan biaya cukup banyak lho apalagi kalau barang yang dikirim berat dan besar. Di IdPhotobook pelanggan di daerah Jawa dan Bali  bisa mendapatkan gratis ongkos kirim. Dan untuk daerah lain juga kebagian diskon ongkos kirim.  






Itu dia beberapa keuntungan cuci dan cetak foto di Idphotobook. Ada banyak kemudahan, ada banyak pilihan. Sudah begitu murah pula. Dengan berbagai keuntungan itu, yakin masih mau menyimpan kenangan secara digital saja? Yakin filenya tak akan hilang atau terhapus?

Kalau saya, ogah. Cukup pengalaman buruk satu kali. Tak mau terulang lagi karena momen itu hanya datang sekali. :-)

Dan temans tahu, semakin saya stalking di beberapa akun sosial mereka semakin saya tak sabar ingin memesan layanan cuci cetak foto di sana.

Nah buat temans yang penasaran coba deh ikutan stalking. Jangan salahkan saya ya kalau ikutan ngiler… :-)


idphotobook.com
Instagram @idphotobook.online 
Fanspage Facebook Idphotobook 
WA: 081-2292-5554
Line: https://line.me/R/ti/p/%40idphotobook




sumber foto :
www.Pixabay.com
Koleksi Pribadi
www.Idphotobook.com



Sekian Artikel Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang

Sampailah kita pada akhir artikel Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
sobat sekarang membaca artikel Kisah Album Foto dan Kenangan yang Hilang dengan alamat link https://cerdaskotamobagu.blogspot.com/2018/02/kisah-album-foto-dan-kenangan-yang.html


EmoticonEmoticon