Friday, 10 March 2017

Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak?

Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak? - Halo Sobat CerdasKTG, Pada Artikel yang sobat baca kali ini dengan judul Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak?, saya telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk sobat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi artikel atau postingan Artikel Smartphone, Artikel Videografi, yang saya tulis ini dapat sobat pahami. baiklah, selamat membaca.


Judul : Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak?
link : Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak?

Baca juga


Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak?

Videografi menjadi istilah yang cukup trend saat ini, berbagai video di YouTube menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang. Banyak karya video yan memberikan informasi yang bermanfaat namun, ada juga konten video yang kurang baik. Saya terpikir untuk membuat karya video yang memberikan manfaat.

Gayung bersambut tatkal, keinginan saya untuk membuat karya video, saat membuka Facebook dan membaca akan ada acara Workshop Videografi di Tangerang. Saya sejenak berpikir dan memantapkan diri untuk mendaftarkan diri.

Terlebih narasumber workshop adalah mas Teguh Sudarisman, hasil karyanya tak perlu diragukan. Mulai dari tulisan, foto, dan video layak diacungi jempol, terlebih saat mas Teguh mau menyempatkan diri berbagi ilmu dan pengetahuan tentang videografi.



Akhirnya pada 24 Februari 2017 saya mendapatkan kabar baik. Saya terpilih menjadi satu di antara 19 orang peserta workshop.  Hari yang dinantikan pun tiba, waktu berlangsungnya Workshop Videografi. Sabtu,  4 Maret 2017 di Hotel Alliun Tangerang, saya dan rekan peserta lain belajar tentang videografi.

Diawali penjelasan alasan membuat video, manfaat yang bisa didapatkan, peralatan yang diperlukan, dan teknik-teknik pengambilan gambar. Video memperkaya konten di blog, tak hanya sekedar tulisan dan foto saja. Tinggal sebagai penulis blog memaksimalkan konten video.

Berbekal smartphone yang digunakan. Video dengan durasi pendek lebih menarik perhatian manusia, rata-rata dengan waktu 8,25 detik saja. Video dengan durasi 2 menit idealnya video yang kita buat, 1 menit untuk teaser video kita.

Membuat video membutuhkan "effort" lebih, misalnya saja untuk durasi video tiga menit membutuhkan waktu 36-40 shoot. Peluang membuat video tutorial dan expert insight masih sedikit di Indomesia. Ada dua kompenen krusial dalam membuat video: kestabilan video dan suara video.



Jika gambar pada video goyang-goyang dan suaranya tak terdengar jelas, tentu akan mengurangi kenyaman penonton video.
Untuk itu dibutuhkan setidaknya tiga alat: remote, tripod, dan mikrofon. Dalam hal pilihan resolusi, Full HD masih direkomendasikan saat pengambilan video.

Dengan smartphone membuat video pendek masih memadai. Selain itu juga kemudahan pengeditan bisa dilakukan dari aplikasi yang terinstal di smartphone. Jika membutuhkan musik latar yang gratis, bisa ditemukan dicari di Bensound dan Free Music Archive. Tak lupa mencantumkan "credit" pada video kita sumber musik latar yang digunakan.

Hal yang tak kalah penting membuat rencana liputan, sekali jalan kita bisa membuat banyak video. Gunakan tripod saat mengambil video, siapkan juga memori yang memadai. Jangan sampai terlewatkan momen karena kehabisan memori. Jika sudah selesai upload ke YouTube dan Facebook. Lain halnya jika berencana, mengirimkan sebagai karya "Citizen Journalisme" jangan diupload dahulu. Jika video terpilih dan ditayangka,  maka ada potensi penghasilan yang didapatkan.

Serunya  belajar videografi dari hal dasar, teknis, dan peluang dijelasakan mas Teguh. Tak lengkap jika belajar teori, saat praktik. Peserta diberik kesempatan berkeliling Hotel Allium Tangerang, desain arsitekturnya unik seraya merekam video. Tak menyangka jika Hotel Allium Tangerang, hasil karya arsitek ternama Pak Ridwan Kamil. Melihat fasilitas di kamar hotel, lobi hotel, kolam renang, dan cafe Parislyon serta restoran di Allium Hotel yang bisa digunakan oleh pelanggan selama menginap.

Seusai mengambil video, dilanjutkan makan siang dan sesi mengedit video bersama. Mas Teguh menyarankan kami menggunakan Power Director. Tahap demi tahap dari memasukan video, menambahkan berbagai efek, dan menambahkan suara dicoba oleh peserta.

Ternyata bisa dan mudah melakukan pengeditan video di smartphone. Peserta diberikan waktu melakukan editing video yang telah diambil, tiga orang dengan hasil terbaik mendapatkan hadiah.  Inilah hasil karya video yang saya buat



Peserta yang sudah selesai mengedit, lalu mempublikasikan ke Instagram dengan durasi maksimal video satu menit. Akhirnya terpilih 3 karya video terbaik, menutup sesi workshop dan mengabadikan momen foto bersama.



Tak lupa mengucapkan terima kasih pada Alliium Hotel, TravelXpose Magazine, dan mas Teguh Sudarisman. Sehingga acara workshop videografi dengan smartfphone yang seru bisa terlaksana. Saya mendapatkan banyak ilmu dan diajak juga untuk praktek, tak sekedar hanya belajar teori semata.

Sekian Artikel Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak?

Sampailah kita pada akhir artikel Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
sobat sekarang membaca artikel Videografi dengan Smartphone, Mengapa Tidak? dengan alamat link https://cerdaskotamobagu.blogspot.com/2017/03/videografi-dengan-smartphone-mengapa.html


EmoticonEmoticon