Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero - Halo Sobat CerdasKTG, Pada Artikel yang sobat baca kali ini dengan judul Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero, saya telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk sobat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi artikel atau postingan yang saya tulis ini dapat sobat pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero
link : Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero
Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero
Berikut ini adalah kutipan tweet tentang "Bisnis Perbankan" oleh @hotradero1. Bisnis bank itu adalah: Duit orang (deposan) diberikan ke orang lain (debitur). Salah satu saja terganggu, ya bisa amblas.
2. Edannya bisnis bank: deposan bisa menarik duitnya (hampir) kapan saja. Sementara duit yang sudah dipinjamkan tidak bisa ditarik begitu saja.
3. Dalam bisnis bank, modal biasanya sekitar 10x ukuran kewajiban - jadi kalau 10% saja simpanan bank ditarik, modal amblas.
4. RT @ArdiNursyamsu: deposito bisa ya bang? Bukannya ada jangka waktunya? | Bisa kok ditarik kapan saja tapi dikenakan penalti bunga.
5. Itu sebabnya bank itu bisnis kepercayaan. Uang faktor sekunder. Kalau sudah tak dipercaya, bank sebesar apapun bisa kolaps.
6. Oooops iya salah tulis. Betul harusnya 1/10. RT @Ryanfitro: modal 10x atau 1/10? bang
Dalam bisnis bank, modal biasanya sekitar 1/10 ukuran kewajiban - jadi kalau 10% saja simpanan bank ditarik, modal amblas.
7. @ArdiNursyamsu CAR adalah bentuk modal bank sesudah diukur tertimbang risiko. Makin berisiko, makin dinilai lebih rendah.
8. Modal bank disimpan berbentu apa? Surat berharga. Biasanya surat berharga pemerintah. Makanya kalau pemerintah default, modal bank amblas.
9. Jadi secara tidak langsung, modal bank berbentuk pinjaman kepada pemerintah, yang lalu jadi patokan pinjaman ke pihak lain. Mumet? Ya pasti.
10. Makanya saya bilang: SEMUA duit itu adalah pinjaman. Janji. Tidak lebih. Tidak kurang. Duit itu imajiner.
11. Sial, aktiva dan pasiva ini bikin puyeng istilah. Jauh lebih gampang pakai istilah Aset = Liabilities + Modal (Ekuitas).
12. Jadi saya ulangi: Semua yang ada di sisi Aset diperoleh dengan 2 cara: pake duit sendiri (modal) atau duit orang (liabilities).
13. Nah, jadi sama dengan bank: segala yang ada di posisi aset bank diperoleh dari modal pemilik dan duit orang (deposan)
14. Segala duit modal dan pinjaman itu dibelikan aset yang menghasilkan arus duit. Apa itu? Bunga. Caranya? Ya dengan meminjamkan ke orang lain.
15. Untuk bisa menjelaskan tentang CAR harus lepas dulu dari gambaran neraca standar. RT yohanwilyanto: Bang,apakah modal bank =CAR?
16. Dipinjamkan ke siapa? Ke masyarakat. Lho kan berisiko? Ya, makanya pinjaman ini nilainya akan dikorting berdasarkan risiko.
16. Dipinjamkan ke siapa? Ke masyarakat. Lho kan berisiko? Ya, makanya pinjaman ini nilainya akan dikorting berdasarkan risiko.
17. Apa cuma dipinjamkan ke masyarakat? Tidak juga. Pinjaman juga diberikan ke pemerintah. Caranya? Dengan dibelikan surat utang negara.
18. Pinjaman ke pemerintah (dengan cara dibelikan SUN) dianggap tidak berisiko. Maka tidak dikenakan korting dalam penilaian.
19. Sialnya, pemerintah juga tahu kalau bank akan menganggap SUN yang diterbitkan risikonya terkecil. Maka pemerintah beri bunga terendah.
20. Nah, bunga yang diperoleh dari pinjaman ke pemerintah ini, lalu akan dibayarkan ke pemilik bank dan deposan secara proporsional.
21. Karena duit deposan besarnya sekitar 10x lipat duit modal pemilik bank, maka kalau cuma minjemin ke pemerintah hasilnya rendah.
22. Lagipula logikanya: ngapain saya repot-repot bikin bank, kalau dapat hasilnya akan sama aja dengan saya nyimpan duit di bank?
23. Oleh sebab itu, pinjaman ke pemerintah (dibelikan SUN) pasti hanya akan secukupnya. Lebih baik duit dipinjamkan ke pihak lain
24. Berisiko? Ya tentu saja. Maka bank harus hati-hati. Tapi kan tidak semua orang pasti ngemplang pinjaman. Ada kok yang jujur.
25. Supaya sistemnya sehat, maka bank perlu melakukan pencadangan risiko. Maka kualitas pinjaman dan besar cadangan akan terbagi kriteria.
26. Kriteria tertinggi? Ya pinjaman ke negara. Cadangannya? Nol. Lalu ke debitur yang sudah lama diberi pinjaman dan tak sekalipun ngemplang.
27. Faktor waktu penting, bank percaya bahwa kalau orang yang punya niat ngemplang, pasti akan sesegera melakukannya kalau diberi kesempatan.
28. RT @whydinar: Di IFRS n PSAK uda bilang aset n liabilitas koq | Iya, kalau pakai aktiva pasiva jadi lebih sulit menjelaskan soal bank.
29. Itu sebabnya debitur bagus pasti akan dipelihara baik-baik oleh bank. Kalau perlu bank akan merebut debitur baik-baik milik bank lain.
30. Bagaimana cara merebutnya? Dengan menawarkan pinjaman berbunga lebih rendah! Maka yang terjadi adalah kompetisi bunga serendah2-nya.
31. Hal itu penting, karena pada kejadian ada pinjaman yang telat bayar bunga - bank harus mencadangkan sekian rupiah dari modal mereka.
32. Oleh bank cadangan ini wajib dalam bentuk surat berharga dengan risiko terkecil (SUN). Padahal kita tahu, bunganya pun paling kecil.
33. Itu tadi baru kejadian orang telat bayar bunga pinjaman 1 bulan. Kalau bayar bunga pinjamannya telat 3 bulan? 6 bulan?
34. Maka, sama dengan prinsip awal tadi - semakin lama suatu debitur telat bayar bunga, maka bank WAJIB menganggap risikonya makin tinggi.
35. Makin lama telat bayar bunga, biaya pencadangan semakin tinggi. Karena prinsipnya: kalau bunga aja nggak sanggup bayar, gimana pokoknya?
36. Oleh sebab itu - pada keadaan di mana bunga pinjaman sudah telat bayar lama sekali, maka pencadangan akan maksimum. Maksudnya apa?
37. Maksudnya: untuk Rp. 1000 yang dipinjam, maka biaya pencadangan juga Rp. 1000. Berarti biayanya menjadi 100% nilai pinjaman.
38. Tujuannya apa? Agar bank bisa disiplin! Lalu bagaimana solusinya? Ya pinjaman tersebut harus dihapus bukukan. Caranya? Dijual ke pihak lain.
39. Bank bisa menjual pinjamannya ke pihak lain? Ya bisa. Istilahnya pengalihan hak tagih/cessie. Ada lho orang yg spesialis beli kredit2 jelek.
40. Mereka beli kredit jelek dari bank dengan harga diskon. Sebesar apa diskonnya? Tergantung prospek. Tapi bisa sampai 90% nilai kredit.
41. Begitu bank menjual hak tagih tersebut, maka bank akan dapat duit dari harga jual (berapa pun itu) dan tidak perlu lagi mencadangkan.
42. Bagi bank, yang lebih berharga adalah duit pencadangan! Karena duit itu bisa diputarkan ke kredit baru dengan profil lebih bagus.
43. Contoh paling sering hal ini: kartu kredit yang macet. Bank menjual hak tagih ke debt collector bisa cuman seharga 10% nilai kredit.
44. Gilanya di Indonesia: debt collector beli hak tagih seharga 10% nilai kredit - tapi minta bayar ke pengutang bisa 100% nilai kredit.
45. @mr_setiabudhi Padanannya mirip dengan itu kalau di akuntansi non-bank. Tetapi untuk bank sifatnya lebih rigid.
46. Nah, balik lagi ke bank: yang disebut CAR - tentunya adalah modal (yang sudah dibelikan aset) setelah didiskon terhadap tingkat risiko.
47. Setiap kali bank menyalurkan kredit, pasti akan menurunkan tingkat CAR-nya. Kalau kreditnya bagus, derajat penurunan CAR akan kecil.
48. Bagaimana caranya agar CAR suatu bank bisa naik? Maka dalam aset bank harus dimasukkan aset yg risikonya sangat rendah => SUN.
49. Percuma saja suatu bank yang CAR-nya perlu dinaikkan - diinjeksi dengan portofolio kredit, karena nantinya harus ada pencadangan.
50. Bagaimana kalau diinjeksi duit tunai? Ini yang akan menjadi lucu. Duit tunai di perbankan hanyalah alat pembayar. Tidak riil.
51. Jadi yang riil apa dong? Yang riil adalah akun neraca bank yang tersimpan di bank sentral. Di situ harta semua bank tersimpan.
52. Dan harta bank tersebut bentuknya surat-surat berharga, dokumen kredit, dll. Persis seperti simpanan kita juga di bank.
53. Catatan harta bank tersebut juga berbentuk elektronik. Fisiknya nggak pindah-pindah. Ada di kustodian atau di lemari besi bank sentral.
54. @kangd3ni Iya. BCA kan basis penabungnya besar, biaya bunganya rendah - ya dibelikan saja SUN dan kantongi selisihnya. Aman. :)
55. @kangd3ni bikin sayembara aja sudah banyak mau nyimpan duit - padahal biaya sayembara tabungan cuma secuil dibanding laba selisih bunga.
56. Yang nggak ngerti bank akan pikir duit bertruk2 > RT @businessinsider: Chinese Cash Injection Fails To Soothe Markets http://t.co/Y7wgSNoggc
57. @jusbelimbing Mustahil bentuk cash. Rugi dan nggak berguna. Dalam bentuk SUN saja sudah dapat bunga. Tanpa risiko & Tak perlu repot nyimpan.
58. @jusbelimbing Kalau dibilang "Setoran Tunai" antar bank - maka bentuknya pindah buku di komputer BI. Tak ada duit fisik yg bergerak.
59. Perpindahan secara RTGS pun akan disebut 'transaksi tunai' di perbankan. RT @jusbelimbing: hmm.. We'll see bang, jgn kaget yak hohoho
60. @jusbelimbing Saya jamin tidak akan ada 'transaksi tunai' berupa bertruk-truk uang berseliweran antara kantor LPS, BI, dan Bank Mutiara.
61. @Giovanni_Id Laba bank dibelikan SUN, atau disalurkan lagi sebagai kredit. Itu makanya Bank perlu bertumbuh labanya agar kredit juga tumbuh.
62. Yang saya sering heran: orang sering tidak bisa membedakan antara 'membail out bank' dan 'membail out pemilik bank', yang kedua tidak ada.
63. Begitu sebuah bank dibail out - maka pemiliknya pasti akan berganti. Kecuali tentunya kalau banknya dari awal 100% milik pemerintah.
64. Yang lebih lucu: "buat apa membail out bank? lebih baik membail out rumah sakit" -- Lha, kalau rumah sakit nyimpen duitnya di bank?
65. Bagian terbesar duit perusahaan se-Indonesia disimpan di bank. Kalau bank tutup dan duit di dalamnya amblas - perusahaan akan kolaps.
66. "Kan dijamin aman asal duitnya di bawah Rp 2 Miliar?" Lha kalau perusahaan punya duit Rp. 200 Miliar, masak harus disimpan di 100 bank?
67. @kiriktikus Begini: yang berutang kan perusahaan. Kalau aset disita dan tak beroperasi, apakah lantas utang kebayar? Tentu saja tidak.
68. @kiriktikus Dan perusahaan pun untuk bisa beroperasi perlu modal. Siapa yang mau beri modal? Siapa bayar gaji? Siapa bayar supplier?
69. Jadi yg ngomong: "Sita aja aset debiturnya" adalah orang yg nggak ngerti bahwa buat bisa bayar utang, perusahaan perlu bisa beroperasi dulu.
70. @kiriktikus Yang adil itu adalah anda ngerti dulu cara kerja benda bernama bank sebelum berkomentar. Itu adil bagi reputasi anda.
71. Iya kalau debitur yang ngutang asetnya berbentuk pabrik, mesin, kendaraan; lha kalau bentuknya persediaan kondom sejuta lusin - mau diapain?dibagi-bagiin gratis aja orang ribut sampai langit ke tujuh...
72. @ariehpsr Ya, tapi fungsi utama pencadangan untuk memaksa bank agar disiplin. Tidak sekadar mengejar bunga tinggi tapi abai atas risiko.
73. @ariehpsr Ya, konsekuensinya: laba yang berkurang akan bersifat juga sebagai 'rem' atas pertumbuhan kredit.
74. “@agussari: Menarik. Selalu ada kejahatan perbankan menjelang Pemilu.” | Kejahatan apa? Sejak kapan kredit macet dianggap kejahatan?
Sekian Artikel Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero
Sampailah kita pada akhir artikel Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
sobat sekarang membaca artikel Kutipan Tweet tentang Bisnis Perbankan oleh @hotradero dengan alamat link https://cerdaskotamobagu.blogspot.com/2014/06/kutipan-tweet-tentang-bisnis-perbankan.html
EmoticonEmoticon