Showing posts with label Data Perbankan. Show all posts
Showing posts with label Data Perbankan. Show all posts

Saturday, 3 October 2015

Punya Rekening di Bank, Untuk Apa? [Bagian Kedua]

Dengan berbagai penyebab rendahnya kepemilikan rekening di Indonesia. Akhirnya Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjalankan program Branchless Banking (Layanan Perbankan Tanpa Kantor).

Dengan Branchless Banking masyarakat bisa mendapatkan layanan keuangan. Dari menabung, menarik uang, mengisi pulsa dan membayar tagihan. Masyakat mendapatkan layanan dari agen-agen, yang sudah bekerjasama dengan bank Agen adalah masyarakat sekitar yang memiliki usaha minimal selama dua tahun.

Masyarakat akan memiliki rekening uang eletronik, no rekening berupa no hp yang dimiliki. Jika punya no hp 081234567890 maka no rekening yang dimiliki adalah 081234567890. Tentu mudah mengingat no rekening jika sama dengan no hp yang digunakan. Dengan layanan rekening uang elektronik, kita bisa menyimpan uang sampai dengan 5 juta. Tentunya kita akan diminta mengisi data-dta pribadi sederhana. Tidak sebanyak formulir rekening tabungan di bank tentunya.

Bank yang memiliki layanan branchless banking seperti Bank Mandiri dan Bank BRI. Bank Mandiri menggunakan layanan Mandiri E-Cash dan Bank BRI menggunakan layanan T-Bank dan Tabunganku.

T-Bank BRI

Mandiri E-Cash
Untuk menikmati layanan branchless banking, masyarakat  tidak dibebankan biaya adminitrasi dan biaya lainnya. Sangat berbeda jika memiliki rekening di bank. Masyarakat bisa gunakan dari hp yang dimiliki,  tentu rasanya saat ini, hampir semua masyarakat memiliki hp.

Dari sisi bank juga sangat membantu perluasan nasabah. Bank juga tidak perlu membuka kantor cabang, biaya pembukaan kantor cabang bank sangat besar. Tentu bank merasa diuntungkan dan masyarakat juga bisa memperoleh layanan keuangan.

Jadi, program yang perlu kita dukung.

Friday, 25 September 2015

Punya Rekening di Bank, Buat Apa? [Bagian Pertama]

Punya rekening di bank, untuk apa dan manfaatnya apa? Mungkin itulah pertanyaan yang muncul, di masyarakat Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia yang memiliki akses keuangan, terutama perbankan masih sangat sedikit.

Masyarakat tentunya akan berpikir manfaat dan kegunaan memiliki rekening di bank. Saat membuka rekening di bank, pada umunya akan disodori formulir pembukaan rekening berlembar-lembar. Setelah mengisi formulir pembukaan rekening, selanjutnya harus melakukan penyetoran uang pertama  yang cukup besar.

Belum sampai di situ, di beberapa bank bahkan mengenakan biaya pembuatan kartu ATM. Belum selesai juga, ada bank yang mensyaratkan saldo minimal yang ditahan. Jika saldo ada di bawah minimal maka akan dikenakan denda. Ditambah biaya administrasi rekening bulanan yang besar kisaran 10-20 ribu. Kalaupun ada yang membebaskan biaya administrasi rekening, biasanya harus memiliki saldo minimal tertentu. Minimal di 500 ribu, 1 juta dan 5 juta.

Betapa banyaknya biaya yang dibebankan bank kepada nasabah untuk memiliki rekening di bank. Lalu masyarakat dapat apa? Dapat bunga tabungan? Boro-boro deh, lebih besar biaya-biaya yang dibebankan daripada bunga yang didapatkan. Ternyata biaya yang dibebankan untuk kepemilikan rekening, menjadi penyebab masyarakat enggan memiliki rekening di bank.

Dari data yang dipapaparkan oleh Bank Indonesia, dalam acara diskusi publik. Ternyata benar biaya rekening dan saldo minimal yang besar, jadi penyebab rendahnya kepemilikan rekening di Indonesia. Berikut ini datanya.

Alasan Tidak Memiliki Rekening Bank

Beberapa alasan yang dikemukakan masyarakat adalah:
1. Tidak Memiliki Uang untuk Saldo Minimal. Mungkin kalau saldo minimal 10-20 ribu masih bisa diterima, kalau sudah 50 ribu dan 100 ribu akan memberatkan.

2. Terlalu Mahal dan Tidak Mau Membayar Biaya Tambahan, dengan besarnya biaya adminitrasi rekening dan biaya kartu ATM bulanan yang besar. Masyarakat tentu enggan memiliki rekening di bank.

3. Letaknya Terlalu Jauh. Di pulau Jawa memang kantor cabang bank dan ATM relatif mudah ditemukan, Namun bagaimana dengan masyarakat di pulau Sulawesi, Maluku dan Papua? Jumlah kantor cabang di luara pulau Jawa relatif lebih sedikit.

Berikut data jumlah kantor cabang di beberapa daerah di Indonesia:

Jumlah Kantor Cabang Bank di Indonesia

Jumlah Kantor Cabang Bank di Beberapa Daerah

Dari data di atas jumlah kantor cabang di Indonesia Barat dan Indonesia Timur jauh berbeda jumlahnya. Infrastuktur di Indonesia menjadi salah satu kendala. Jika ingat berita kecelakaan salah satu maskapai di Indonesia Timur, ternyata ada uang milyaran untuk dana bantuan masyarakat. Uang milyaran dibawa secara tunai, ternyata di Papua tempat untuk pembagian bantuan hanya ada sebuah kantor kas bank. Bayangkan hanya ada kantor kas.

Lalu, perntanyaannya apa solusi yang diberikan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan atas masalah itu? Kita ketahui di bagian selanjutnya.

Sumber data yang ditampilkan berasal dari Bank Indonesia dan Bu Indah Kurnia(Komisi XI DPR). Data sudah sebelumnya dipublikasikan di acara diskusi publik Bank Indonesia pada 22 September 2015.