Monday, 10 August 2015

Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding

Tags

Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding - Halo Sobat CerdasKTG, Pada Artikel yang sobat baca kali ini dengan judul Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding, saya telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk sobat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi artikel atau postingan yang saya tulis ini dapat sobat pahami. baiklah, selamat membaca.


Judul : Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding
link : Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding

Baca juga


Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding

Less Cash Society atau lebih dikenal sebagai Pembayaran Non Tunai, kini sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat. Banyak manfaat dan kemudahan yang bisa didapatkan, jika kita melakukan pembayaran dengan non tunai. Pembayaran non tunai sendiri bisa dengan berbagai cara misalkan, kartu debit, kartu kredit, kartu prepaid dan e-wallet.

Bank Indonesia juga ikut mendukung lesscash sociecty dengan membuat Gerakan Nasional Non Tunai di tahun 2014 lalu. Bank Indonesia memberika sosialisasi kepada masyarakat lewat berbgai media. Manfaat dari pembayaran non tunai bagi Bank Indonesia adalah biaya pencetakan uang yang besar. Bagi masyartakat juga bisa mendapatkan berbagai kemudahan layanan pembayaran,

Dari sudut pandang branding, seseorang saat memutuskan untuk membeli dan menggunakan suatu produk atau jasa, didasarkan atas dua nilai (value) pertimbangan yaitu: Fungsional Beneit dan Emotional Benefit. Penggunaan transaksi non tunai yang digunakan masyarakat atas dasar pertimbangan itu juga. Mari kita lihat lebih dalam penggunaan lesscash society dari sudut pandang branding:

1. Fungtional Benefit

a. Kemudahan Transaksi

 Kemudahan transaksi menjadi salah pertimbangan dalam memilih pembayaran non tunai daripada tunai. Tidak perlu membawa uang tunbai dalam jumlah banyak. Cukup membawa kartu dan gadget maka kita sudah bisa melakukan transaksi pembayaran. Dalam keamanan juga transksi non tunai sudah diperlengkapi dengn PIN dan juga OTP (One Time Password), sehingga tidak dapat dipindahtangankan.


Seorang Ibu sedang Membayar Belanjaan dengan Non Tunai

Selain itu juga penggunaan transaksi non tunai di fasilitas umum, seperti parkir, pembayaran tol, dan pembayaran e-tiketing di Transjakarta dan Commuter Line yang tanpa dilindungi dengan PIN dan dapat dipindangkan. Kita tidak perlu khawatir juga, di pembayaran nopn tunai tanpa PIN da batasan nilai nominl Rp 1.000.000. Saya sendiri pernah kehilangan kartu untuk e-ticket Transjakarta, untungnnya saldonya
hanya tersisa Rp 30.000.

b. Diskon dan Promosi

Diskon dan promosi menjadi pertimbangan kedua dalam menggunakan menggunakan pembayaran non tunai. Jika pembayaran non tunai memberikan diskon dan cashback 10-50%, tentunya masyarakat akan lebih memilih pembayaran non tunai daripada non tunai. Terlebih di beberapa supermarket yang bekerjasama dengan bank tertentu, ada diskon 5-10% all item.

Promo Mandiri E-Cash di Seven Eleven

Promo Rekening Ponsel di Seven Eleven



2. Emotional Benefit:

a. Tanda Keanggotaan

Saat ini sudah banyak komunitas dan organisasi, yang menggunakan alat pembayaran non tunai seperti kartu debit, kartu kredit dan kartu prepaid sebagai kartu keanggotaan. Sebagai anggota suatu komunitas dan organisasi, dengan memiliki kartu anggota yang bekerjasama dengan bank ada kebanggaan tersendiri.


http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/21/180839926/Kompasiana.Luncurkan.Maskot.dan.Kartu.Komunitas.Berbasis.Flazz
Kartu Kompasiana Community Card
Bank biasanya juga ikut membantu kegiatan komunitas, selain itu juga ada di kartu anggota ada logo organisasi dan logo bank. Di salah satu universitas sudah menggunakan kartu prabayar bank sebagai kartu mahasiswa, yang sekligus bisa digunakan untuk absensi kehadiran. Saat ini juga ada beberapa bank yang memfasilitasi pembuatan kartu keanggotaan dengan co-branding dengan kartu prepaid dan kartu debit.

b. Barang Koleksi

Tidak jarang kartu prepaid dari bank memiliki desain khusus yang dikeluarkan oleh bank. Seperti dengan tema hari raya seperti Valentine, Natal, Lebaran, Imlek. Juga kartu prepaid dengan desain tokoh kartun seperti Hello Kitty dan Doremon. Dengan desain kartu prepaid yang lucu, menarik dan terbatas tentu saja menjadi pertimbangan untuk menggggunakan transaksi non tunai bahkan sampai dikoleksi sebagai barang koleksi. Selain itu juga ada yang dalam bentuk gelang dengan kata-kata tertentu.

Gelang e-Money

Kartu Flazz BCA Edisi Doraemon dan Lebaran


Jadi, menggunakan transaksi non tunai dilakukan oleh masyarakat selain dari sisi fungsional benefit, juga dari sisi emotional benefit.

Sekian Artikel Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding

Sampailah kita pada akhir artikel Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
sobat sekarang membaca artikel Less Cash Society dari Sudut Pandang Branding dengan alamat link https://cerdaskotamobagu.blogspot.com/2015/08/less-cash-society-dari-sudut-pandang.html


EmoticonEmoticon