Monday, 15 June 2015

Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi - Halo Sobat CerdasKTG, Pada Artikel yang sobat baca kali ini dengan judul Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi, saya telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk sobat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi artikel atau postingan Artikel Ekonomi, Artikel Perencanaan Keuangan, yang saya tulis ini dapat sobat pahami. baiklah, selamat membaca.


Judul : Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi
link : Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

Baca juga


Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

Dapat kesempatan menghadiri acara Pra-Acara Pasar Rakyat Syariah 2015. BNI Syariah mengundang komunitas Yuk Bisnis Jakarta tempat saya menjadi anggota. Salah satu pembicaranya pak Ahmad Gozali, perencana keuangan. Pak Ahmad sharing cara mudah mengatur keuangan bisnis dan pribadi.



Pak Ahmad Gozali menganalogikan pelajaran akuntansi  secara sederhana menjadi "Aturan 3 kantong" yaitu: Cashflow, Aset dan Hutang. Setiap bulan saat mendapatkan penghasilan senilai 100 maka 100 digunakan semua dan begitu terus terulang berbulan-bulan.

Yang benar saat menerima 100 maka 80 untuk cashflow dan 20 untuk aset. Namun ada yang menerima 100 tapi mengeluarkan 150, 50 lagi berasal dari hutang. Ini tidak boleh, jangan berhutang untuk cashflow. Boleh berhutang untuk aset, bahkan lebih buruk lagi berhutang untuk gaya hidup (Gak Gaya Gak Hidup).



Mengapa perlu membangun asset? Karena di masa depan ada saatnya kita tidak bisa lagi bekerja ketad karena batasan usia dan batasan fisik. Dengan memiliki aset maka saat kita sudah tidak bida bekerja keras lagi maka  aset hang akan bekerja keras untuk memenuhi cashflow kita. Bisa dari uang kost, kupon sukuk, nilai tunai asuransi kita, menjual emas dan kentungan dari menjual properti.

Setelah pengenalan dan pengatar sekarang mulai masuk ke pembahasan pengaturan keuangan bisnis dan pribadi (individu):

1. Perbedaan Sifat dan Karakter
Dalam keuangan kita cenderung lebih rasional, dalam pengeluaran keperluan bisnis kita akan mencari harga terendah asalkan spesifikasinya masih sesuai. Berbeda dengan keuangan pribadi kita cenderung tidak rasional dan emosional. Saat beli kendaraan dan baju, kita akan memilih merk terkenal dan yang nyaman kita gunakan sekalipun fungsinya sama kita tudak akan memilih yang tidak terkenal dan nyaman.Pada saat mengeluarkan uang untuk diri sendiri kita mencarj yang lebih nyaman dan lebih bagus bagi diri kita. Keputusan kita dipengaruhi faktor psikologis.

2. Pertanggungjawabannya Berbeda
Keuangan bisnis kita punya pertanggungjawaban penggunaan kepada owner, karyawan bahkan konsumen. Keuangan pribad saat kita boris makan kita sendori yang merasakan. Pertanggung jawaban kita hanya pertanggungjawabkan pada diri sendiri. Oleh karena hal itu maka keuangan bisnis dan pribadi harus dipisahkan.

Penggunaan uang bisnis untuk keperluan pribadi itu namanya korupsi. Dari bisnis pendapatan kita bisa dari berbagai cara gaji, bagi hasil atau pinjaman. Pada keuangan bisnis, fokuslah pada memperbesar omset. Dengan naiknya omset cenderung profit juga naik.Pada keuangan pribadi, fokus pasa memperbesar aset bukan penghadilan. Saat penghasilan naik, belum tentu asetnya ikut naik, malahan pengeluarannya yang naik.

3. Kenali Siklus Bisnis
Dengan mengenali siklus bisnis kita dapat mengetahui "bocor" dan "macet" ada di mana. Bisa saja sales bagus namun penagihannya jelek. Maka kita harus mempercepat siklus bisnis. Bisnis cash tidak apa-apa asalkan perputarannya cepat.

Dalam bisnis jasa pelatihan misalnya bisnis yang tidak cash, contohnya dari mengikuti tender, menang tender, tampil sebagai narasumber dan menagih biaya. Tentu prosesnya cukup panjang dan belum tentu juga mudah untung menagihnya. Dengan jumlah aset bisnis yang kecil tidak masalah asalkan perputarannya cepat. Lebih baik uang 1 juta dalam 1 bulan berputar 100 kali daripada uang 100 juta dalam 1 bulan hanya berputar 1 kali.

4. Jangan Tempatkan Semua Aset dalam Satu Tempat
Setelah aset bisnis sudah besar, perlahan-lahan mulai berinvestasi di investasi non bisnis seperti properto, emas dan sebagainya. Bisnis punya resiko sendiri, dengan membagi-bagi aset maka akan mengurangi resiko investasi.

Sharing singkat namun bermanfaat dari pak Ahmad Gozali, untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis dengan mudah. Semoga bermanmfaat! :)


Sekian Artikel Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

Sampailah kita pada akhir artikel Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
sobat sekarang membaca artikel Mudahnya Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi dengan alamat link https://cerdaskotamobagu.blogspot.com/2015/06/mudahnya-mengatur-keuangan-bisnis-dan.html


EmoticonEmoticon